8 Pelajaran Bisnis dari Drama Korea Itaewon Class | WaLkin' With You...
 
 
 
Copyright © WaLkin' With You...
Design by Dzignine
Tuesday, December 29, 2020

8 Pelajaran Bisnis dari Drama Korea Itaewon Class

Hai, how's your day? Semoga tetap sehat dan semangat di tengah COVID-19 ini ya! Kalo kemarin aku sempet sharing tentang nilai kehidupan yang bisa kita ambil dari drakor Itaewon Class yang aku bagi jadi 2 part, part 1 bisa kalian baca di sini, part 2 bisa kalian baca di sini. Nah, postingan kali ini adalah yang terakhir tentang Itaewon Class, tapi spesial mau ngebahas tentang pelajaran kehidupan ketika menjalankan bisnis ala Itaewon Class! Nah kalian bisa liat jeda waktu antara tulisan terakhirku di bulan Juni dengan yang terbaru ini, haha.. itu kenapa aku selalu bilang kalo nulis itu butuh konsistensi di tengah gempuran badai kehidupan. Baiklah, tanpa berlama-lama lagi, selamat membaca ya guys! ^^

1. Menu andalan
Di dalam drakor ini, ketika Jo Yi Seo - si bocah petakilan yang menawarkan diri sebagai manager pub DanBam diizinkan oleh Park Sae Ro Yi memberikan kritik terkait bisnis yang baru dimulainya ini. Dengan gayanya yang nyablak, doi mengkritik terkait menu andalan yang tidak dimiliki. "Harus ada signature dish dari pub ini biar orang tau mengapa mereka harus datang lagi ke sini!". Ga cuma pub yang mejeng di Itaewon (ngandelin jalan yang emang uda hype banget sama anak muda), tapi harus ada kebanggaan DanBam yang dijual.

2. Cita rasa
Jo Yi Seo mencoba makanan yang dimasak oleh Ma Hyun Yi yang dianggapnya sebagai salah satu yang terbaik, ketika dihidangkan Jo Yi Seo langsung memberikan kritik pedas lantaran cita rasa yang biasa. Menarik dari hal ini ketika Jo Yi Seo bertekad bulat untuk memecatnya dan menggantikan dengan chef yang lebih baik, Park Sae Ro Yi dengan ke-idealisme-annya malah memberikan gaji 2x lipat lebih banyak kepada Ma Hyun Yi dan mengatakan bahwa dia percaya kalo Ma Hyun Yi pasti mampu menghasilkan makanan dengan cita rasa wow. Ma Hyun Yi pun tidak menyia-nyiakan kesempatan dan terus berlatih. Well, we all know that practice makes perfect, the rest is history!

3. Penyajian makanan
Jo Yi Seo yang emang pedes mulutnya (haha!) juga ikut mengomentari cara Choi Seung Kwon menyajikan makanan kepada pelanggan. Dia menyentuh bagian dalam piring berisi makanan dengan jarinya, simple thing but matters the most! Makanan yang sudah dimasak dengan cita rasa sempurna juga harus dihidangkan kepada pelanggan secara higienis dan tidak asal-asalan. 

4. Dekorasi
Selain itu, dekorasi juga menjadi bagian penting di dalam bisnis, awal dekorasi DanBam sangat gelap dan tidak menarik, seperti tidak ada hawa kegembiraan di dalamnya. Setelah dilakukan dekorasi dengan sentuhan Jo Yi Seo (lampu-lampu dengan botol sojunya, pub pun berubah menjadi lebih terang, kekinian, dan bernuansa anak muda.

5. Marketing
Jo Yi Seo ga main-main ketika dia minta jabatan sebagai manager pub DanBam, menurutku she's done her 200% even 300%, mungkin karena kekuatan cinta (ciee) atau dasarnya dia emang ambis, dia tau kalo DanBam mau maju, ga cuma modal lokasi kece seperti Senopati, tapi harus ada marketing yang dilakukan agar DanBam populer. Dia memanfaatkan instagramnya dengan puluhan ribu follower untuk promote DanBam, bahkan beberapa kali melakukan ig live sekalian promosi kalo ke DanBam bakal ketemu sama koko ganteng dan dedek ucul, wkwkw. Meski tajem dan tegas, dia secara logic lebih sering benernya dan ga baperan, pas sebagai manager!

6. Value your own brand
Park Sae Ro Yi sebagai owner sangat optimis tentang value brandnya, di saat orang-orang tidak berani menilai, dia dengan percaya diri memberi nilai brandnya sangat tinggi. Selain itu, dia tahu kapan waktu yang tepat untuk meminta investor masuk ke DanBam dan kapan harus melakukan franchise pada usahanya. Keyakinan terhadap kualitas produk dan tim yang solid menurutku salah 1 alasan mengapa dia berani menilai tinggi brandnya.

7. Bisnis tentang orang dan kepercayaan, bukan hanya untung
Ketika Park Sae Ro Yi memulai bisnis, dia tidak punya tim yg expert di bidangnya, dimulai dari 2 orang teman yang ditemui dalam perjalanan hidupnya. Bukan orang dengan reputasi yang baik (ada yang dari penjara), namun aku melihat ada keinginan untuk belajar, bertumbuh, dan terbuka terhadap perubahan dari tim yang ada. Park Sae Ro Yi percaya timnya adalah yang terbaik, kualitas dan kepercayaan dari rekan kerjanya membuat dia berani melangkah dan mengambil beberapa keputusan krusial dalam hidup mereka.

8. Kesabaran dan ketekunan
Poin ini yang sering dilupakan sama orang-orang yang memulai bisnis, bahwa usaha ga cuma sekedar BEP - untung - terkenal - u name it. Landasan paling penting adalah kamu harus punya kesabaran dan ketekunan yang RUAR BIASAAA! Yap, sengaja di-capslock biar sadar punya usaha itu ga gampang dan asal keren aja (ENAKAN denger kata PENGUSAHA/KARYAWAN? Haha)! Park Sae Ro Yi bisa sukses di akhir ceritanya karena doi sabar dan tekun banget, optimisnya ga ada lawan, di saat orang-orang sekitarnya bilang ga bisa, dia tetep maju dan bilang bisa. Di saat orang-orang bilang stop dan nyerah aja, dia tetep bilang coba dulu aja setidaknya uda pernah coba walau akhirnya gagal.

Kalo aku boleh dibagi sifat Park Sae Ro Yi, aku pengen punya optimis dan idealismenya dia. Optimis karena dia bener-bener orang yang selalu positif, punya rasa percaya diri yang tinggi, dan pantang menyerah (gila sih dia). Kalau idealismenya dia karena dia berani fight untuk kebenaran walaupun orang-orang sekitar dia bilang untuk melunak/melanggar prinsip dia, dia tetap berani pegang teguh si kebeneran itu. Kalau kata orang sekitarku, "jadi orang jangan terlalu idealis tin, ga bagus!". Hmm, i mean bukan jenis idealis 'sekeras' Park Sae Ro Yi, tapi at least aku tetap berani untuk speak up in a good way untuk menyampaikan apa yang benar tanpa takut di-judge orang lain karena ga sejalan sama mereka. Kadang aku mikir, mungkin akan cape jadi orang yang selalu/kadang berpura-pura dibanding jadi diri sendiri yang apa adanya? (if you know what i mean).

Pada akhirnya selesai sudah 3 tulisan tentang drama terbaik tahun ini (imho), drama yang tetap konsisten dari awal hingga akhir episodenya membahas mengenai bisnis dengan porsi cinta sedikit (better than start up!). Terima kasih Itaewon Class untuk pelajaran bisnis dan terutama pelajaran tentang kehidupan, semoga akan melahirkan banyak Park Sae Ro Yi ke depannya! Indonesia itu ga kekurangan orang pintar, tapi orang jujur! Selamat menyambut Tahun Baru 2021!

0 komentar:

Post a Comment