Menonton Facing The Giants untuk kedua kalinya membuatku berpikir kembali.
Bagaimana seseorang memiliki sikap yang berbeda-beda dalam menghadapi "rasa takut yang sedemikian besar" dalam kehidupan tiap pribadi..
Facing The Giants itu sendiri bercerita ttg seorang pria yang merasa dirinya sungguh sial. Tim football'na kalah berturut-turut, mobil butut, rumah yang berbau, tidak bisa memiliki keturunan, bahkan dikhianati oleh sahabatnya sendiri dalam tim football sekolahnya..
Dia mulai merasa capek menjalani semua yang ada, semua yang ia lakukan selalu saja dilihat oleh sebagai sebuah kegagalan dan kesia-siaan. Dia mulai stres.
Dia pun mulai menyadari kesalahannya setelah didukung oleh lingkungan sekitarnya.
Bagaimana dia mencoba bangkit setelah tau kesalahan terbesarnya adalah ALL BY MYSELF!
Yes... semua dariku olehku dan untukku!
ketika kita melihat sungguh ironis ya.. KEEGOISAN manusia..
tapi ketika bole berkaca pada diri sndiri, kadang aku juga suka egois dan mengandalkan diri sendiri..
tanpa disadari aku yakin ini baik untukku.. ternyata kataNya tidak..
hm...
akhir film ini sungguh manis..
pria tersebut mendapatkan semuanya berjalan begitu "INDAH" ketika dia mengubah MINDSETnya.. ya.. POLA PIKIR.. tidak berpusat pada dirinya sendiri lagi. tapi dia mengalihkan pusatnya kepada Tuhan...
bisa dirasakan bagaimana semua terasa "indah" saat TUHAN yang menjadi kendali atas hidupnya..
aku katakan "INDAH" mengapa tidak "MUDAH"?
karena Dia tak pernah janjikan ikut Dia mudah.. tapi Dia janjikan bahwa Dia akan selalu beserta kita dan tidak pernah SEDETIKPUN meninggalkan kita. iya.. SEDETIKPUN..
"if we win we praise God, if we lose we praise God"
ungkapan yang terasa berat bagi anggota tim pria tersebut pada awalnya.. tapi ketika dilakukan sungguh "INDAH"..
mengapa? bukankah ketika kita ikut Tuhan bukan berarti semua akan mulus adanya..
untuk kerikil kecil yang terjadi, kita pun wajib BERSYUKUR.
Kalo kerikil tidak ada, bagaimana kita bisa merasakan penyertaan Tuhan yang begitu nyata dalam kehidupan kita?
Iya.. terkadang kita HARUS jatuh dulu biar kita bisa MERASAKAN kalau pribadi Allah itu benar-benar setia dan baik adanya..
wah.. begitu "NAKAL'nya" kita tapi kenapa Allah TIDAK PERNAH capek?
Jawabannya.. sungguh SIMPLE..
Because He Loves us so much!
Bagaimana dengan kita? apakah kita akan terus-menerus membiarkan diri kita terpuruk dan merasa hidup kita dipenuhi dengan "kesialan"?
Facing Your Giants!
apa ketakutan terbesar kita saat ini?
bagaimana kita menghadapi ketakutan tersebut?
bersediakah kita serahkan padaNya dan tetap kerjakan bagian kita?
satu hal yang perlu diingat, terkadang kita merasa KETAKUTAN kita begitu BESAR sampai-sampai kita lupa bahwa ALLAH kita JAUH-JAUH lebih besar daripada KETAKUTAN kita..
Ingat..
With Him.. Nothing is Impossible!
Amin..
God bLess
Likezzz this.. ^^
ReplyDeletetapiii.. kdg kt suka lupa dgn kata2 "With God Nothing Impossible"
iya cc.. makasi cc =)
ReplyDelete